Siapa sebenarnya pembunuh Mirna Salihin? | Euro 2016

/
0 Comments


Ikeh - Ikeh Kimochi - Akibat kematian Wayan Mirna Salihin, seorang perempuan cantik yang baru saja menikah 28 November 2015, setelah meminum kopi Vietnam di Oliver Cafe, West Mall Grand Indonesia Shopping Town masih menjadi sebuah misteri untuk keluarganya.
Pada awalnya, dugaan kematian Mirna setelah minum kopi vietnam adalah konsumsi berlebihan pil diet sebelum minum kopi. Namun, setelah diadakan autopsi, ditemukan zat yang sifatnya korosit atau asam pekat yang diduga merupakan racun sianida yang mengakibatkan pendarahan pada lambung Mirna. Berdasarkan hasil autopsi ini, diduga Mirna diracuni.
Siapa orang yang tega meracuni Mirna? Hingga saat ini masih menjadi suatu misteri.
Pada hari senin (11/01/2016) sekitar jam 08.00 pagi polisi melakukan prarekonstruksi di Oliver Cafe. Prarekonstruksi ini dipimpin Kasubdit Jatanras AKBP Herry heriawan dan Kanit I Jatanras Kompol Gunardi. 2 orang pelayan Oliver Cafe juga ikut dalam reka ulang adegan. Mereka memeragakan saat Mirna pertama kali datang ke cafe tersebut. Selain itu, hadir juga 2 wanita yang menemani Mirna minum kopi sebelum akhirnya meninggal dunia.
Masing - masing dari mereka memperagakan sejumlah adegan di salah satu meja cafe tempat mereka minum kopi bareng Mirna.
Terlihat juga beberapa polisi memeriksa bagian dapur cafe dan CCTV yang terpasang di cafe tersebut. Sayangnya, CCTV yang menyorot ke meja tersebut terhalang oleh tanaman hias yang menggantung di atap kafe.
Dari hasil prarekonstruksi tersebut, diketahui bahwa Mirna tidak memesan kopi vietnam itu sendiri. Pada saat Mirna bersama temannya, Hani, datang ke cafe, Kopi vietnam tersebut telah ada yang dipesan oleh salah satu temannya yang bernama Jessica Ngadimin.
Karena beredarnya rumor dugaan Jessica Ngadimin sebagai pelaku, dari akun facebook yang bernama Jessica Ngadimin terlihat secara tegas membantah semua tuduhan yang dilontarkan kepadanya melalui sebuah pesan yang mengatasnamakan pihak keluarga Jessica Ngadimin.
"Sehubungan dengan adanya pemberitaan - pemberitaan yang tidak benar dan tidak berdsasar dengan menggunggah foto keluar kami yang bernama Jessica Ngadimin dalam berita pesan berantai tentang "pembunuhan Wayan Mirna Salihin", bersama ini kami berikan peringatan keras kepada pihak - pihak yang menyebarkan berita tidak benar ini untuk meralat pemberitaannya dan mengajukan permohonan maaf sebelum pihak kami melakukan proses hukum untuk mengungkap pembuat dan pihak - pihak yang menyebarkan berita bohong tersebut. Kami memberikan waktu 1 x 24 jam kepada pihak pembuat dan penyebar berita bohong tersebut untuk meralat pemberitaan dan mengajukan permohonan maaf terbuka. Demikian peringatan ini kami sampaikan atas nama keluarga Jessica Ngadimin."
sementara itu, ayah Mirna, Dharmawan Salihin mencurigai Mirna menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh temannya sendiri. Namun demikian, polisi belum bisa menyimpulkan apakah terjadi tindak pidana dalam peristiwa kematian korban ini atau tidak.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengatakan tidak akan melakukan pemeriksaan berdasarkan isu yang beredar. Polisi akan periksa semua saksi yang berada di lokasi pada saat Mirna tewas.
"Polisi itu harus curigai semuanya. Kan kita pakai asa praduga bersalah. Enggak bisa dengan modal isu, pemberitaan, atau Sosial Media. Semua kami curigai," kata Krishna.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada satupun tersangka yang ditentukan. Semua masih bersifat sebagai saksi. Jadi mari kita ambil hikmahnya, biarkanlah polisi yang menemukan pelakunya jika ada, janganlah menyudutkan seseorang tanpa bukti yang kuat.





You may also like

No comments:

Powered by Blogger.

Most Popular